![]() |
Pintu masuk makam Kyai Ageng Reksogati di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. |
madiunpunyakita.com | DESA SIDOMULYO — Kabupaten Madiun tak hanya dikenal dengan keindahan alam dan kuliner khasnya, namun juga menyimpan kekayaan sejarah dan religi yang menarik untuk dijelajahi. Salah satu destinasi spiritual yang semakin populer adalah Makam Kyai Ageng Reksogati, seorang tokoh penyebar agama Islam di wilayah Madiun pada masa lampau. Makam ini menjadi tempat ziarah yang banyak dikunjungi peziarah dari berbagai daerah.
Kyai Ageng Reksogati dikenal sebagai salah satu tokoh penting dalam penyebaran Islam di kawasan Madiun dan sekitarnya. Beliau merupakan keturunan bangsawan sekaligus ulama yang dihormati karena ilmu dan perjuangannya. Makam beliau terletak di makam umum Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun, sebuah kawasan yang asri dan tenang, sehingga menambah kekhusyukan para peziarah saat berdoa dan mengenang jasa-jasanya.
Setiap tahun, sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur cikal bakal Kabupaten Madiun, yaitu Kyai Ageng Reksogati, Pemerintah Desa Sidomulyo menggelar bersih desa yang dikemas dengan Grebek Gunungan. Selain untuk merayakan bersih desa, dan memperingati hari jadi Kabupaten Madiun, kegiatan ini juga untuk mendukung pengembangan wisata desa.
Tradisi ini menjadi bagian penting dari kehidupan religius masyarakat sekitar. Karena semua lapisan masyarakat Desa Sidomulyo juga terlibat dalam acara ini. Pada momen ini, para peziarah pun ramai berkunjung. Mereka datang tidak hanya untuk berdoa, tetapi juga mengikuti kegiatan Grebek Gunungan.
Gunungan yang dikirab terdiri dari hasil bumi dan hasil UMKM masyarakat Desa Sidomulyo. Gunungan diarak menuju makam Kyai Ageng Reksogati dan selanjutnya digelar doa bersama.
Pemerintah daerah bersama masyarakat setempat juga aktif menjaga dan merawat kompleks makam agar tetap bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Wisata religi ini diharapkan mampu mendukung pengembangan pariwisata berbasis budaya dan spiritual di Madiun, sekaligus memperkuat identitas sejarah Islam di Jawa Timur, khususnya di Desa Sidomulyo.
![]() |
Makam Kyai Ageng Reksogati dikenal sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Madiun di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. |
Kepala Desa Sidomulyo, Setiyo Margono menyampaikan, berdasarkan dokumen historis yang bersumber dari buku sejarah berdirinya Madiun pada tahun 1980, Kyai Ageng Reksogati merupakan seorang tokoh ulama, yang diutus Kesultanan Demak R. Adipati Unus, sebagai penyebar agama Islam dan juga sebagai Wakil Sultan Demak di wilayah Purabaya (1518 – 1568).
Dalam misi keagamaannya, Kyai Ageng Reksogati mendirikan sebuah pondok di wilayah Karang Pradesan yang sakarang disebut Sogaten. Maka tidak salah jika Kyai Ageng Reksogati, dianggap sebagai Tokoh yang babat Desa Sogaten dan diakui oleh masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Madiun sebagai cikal bakal berdirinya Pemerintahan Kabupaten Madiun.
Sebelum Pamerintahan Bupati pertama Ronggojumeno atau Pangeran Timoer (Putra bungsu Sultan Trenggono dari Demak), Ronggojumeno sebagai Bupati pertama dilantik pada Jum'at Legi Tanggal 18 Juli 1568 setelah Kyai Ageng Reksogati akhirnya Purabaya berubah nama menjadi Madiun.
Selain makam Kyai Ageng Reksogati, di lokasi tersebut juga terdapat makam Ki Geneng yang dipercaya sebagai tokoh cikal bakal atau yang babat Dusun Sidomulyo, dan juga terdapat Lingga Yoni.
"Harapan saya destinasi wisata religi ini dapat meningkatkan kesejahteraan warga masyarakat kita," jelas Setiyo Margono.
![]() |
Makam Ki Geneng yang dipercaya sebagai tokoh cikal bakal atau yang babat Dusun Sidomulyo. |
Menurutnya, dengan adanya wisata religi Kyai Ageng Reksogati ini meskipun belum signifikan, terbukti penjual bunga tradisi nyekar di area Pasar Kliwon desa setempat mulai ramai. Para peziarah pun tidak perlu pergi jauh untuk membeli bunga tabur tersebut.
"Ini salah satu nilai plusnya, apalagi jika bulan puasa maupun lebaran, pasti semakin ramai dan tentunya bisa meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat sekitar," ungkapnya.
Untuk mendukung pengembangan desa wisata religi tersebut pemerintah Desa Sidomulyo pun terus berinovasi untuk memperkenalkan destinasi wisata religi tersebut, salah satunya dengan inovasi Smart Village atau desa cerdas yang merupakan konsep pengembangan desa yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) untuk meningkatkan kualitas hidup dan layanan masyarakat desa.
Konsep ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan desa dengan memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kecerdasan, kesejahteraan, dan keharmonisan masyarakat.
"Alhamdulilah dengan program Smart Village ini Desa Sidomulyo mulai dikenal masyarakat luas, dan ternyata juga mendapatkan tanggapan cukup baik dari luar daerah sehingga banyak yang berkunjung ke destinasi wisata religi di desa kami," ucapnya.
![]() |
Para peziarah mengunjungi makam Kyai Ageng Reksogati di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Madiun. |
Kepala Desa Sidomulyo juga berharap makam Kyai Ageng Reksogati ini menjadi jujugan para peziarah dan menjadikan sebagai salah satu paket wisata religi di Madiun sebagai pejuang Islam.
Karena, penyebaran agama Islam di Madiun ini, menurutnya melalui lima waliyullah. Mulai dari Kyai Ageng Reksogati, Ronggojumeno, Kyai Ageng Anom Besari, Kyai Ageng Basyariah dan Kyai Ageng Muhammad Bin Umar. Sehingga harapannya kelima makam waliyullah tersebut bisa menjadi satu paket tujuan destinasi wisata religi di Madiun.
"Mudah-mudahan lima waliyullah yang ada di Madiun sebagai pejuang penyebaran agama Islam ini menjadi satu paket tujuan destinasi wisata religi di wilayah Madiun," katanya.
Dia juga berharap kepada Pemkab Madiun dan pihak terkait agar bisa membantu meningkatkan sarana dan prasarana makam umum Kyai Ageng Reksogati, seperti pagar, pintu gerbang masuk makam agar lebih menarik sebagai destinasi wisata religi.
"Harapannya agar para pengunjung akan lebih kerasan, betah dan khusuk, serta berharap bisa jadi destinasi wisata religi nasional karena Kyai Ageng Reksogati dikenal sebagai cikal bakal berdirinya Kabupaten Madiun," pungkasnya. (mpk01).