![]() |
Dewi Chuzaimah, Warga Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun salah satu produsen makanan tempo dulu, sawut singkong. (ist). |
MADIUNPUNYAKITA.COM/KOTA MADIUN - Ini dia, salah satu makanan tradisional jaman dulu yang kini masih bisa dijumpai keberadaannya. Yakni, sawut singkong.
Olahan berbahan dasar singkong ini memang identik dengan makanan khas tempo dulu. Singkong yang diserut, lalu di kukus, dilumuri gula merah dan ditambah taburan parutan kelapa ini serasa nikmat, meskipun kini jarang ditemui di pasaran.
Dewi Chuzaimah, Warga Kelurahan Nambangan Lor, Kota Madiun salah satu produsen sawut singkong mempunyai cara tersendiri untuk tetap eksis memasarkan makanan jaman dulu tersebut.
Dengan inovasi kekinian, ia mengemas sawut singkong dengan lebih fleksibel. “Saya taruh di wadah cup seperti rice bowl, biar lebih flexibel dan masa kini, bukan di daun lagi,” katanya.
Dewi mengisahkan, usaha sawut singkong yang dirintisnya sejak 2018 ini lahir karena dirinya dan rekannya sedang diet. Lalu ingin melakukan inovasi terhadap bahan makanan yang dimiliki.
“Lalu iseng-iseng bikin sawut ini, lalu saya share di media sosial, banyak yang tertarik,” ungkapnya.
Tak hanya sawut singkong, Dewi juga membuat sejumlah menu lain seperti sawut pandan, kolak singkong, gethuk, lupis singkong, singkong Thailand saus jahe, hingga inovasi terbaru yaitu dimsum singkong.
“Saya akhirnya sering dijuluki Dewi Sawut atau Dewi singkong,” katanya.
Dewi mengaku, dalam sehari bisa menghabiskan lima hingga sepuluh kilogram singkong sebagai bahan mengolah berbagai menu.
Perjuangan Dewi juga telah berbuah manis. Dengan memasarkan melalui media sosial, produk Dewi menjangkau lebih banyak calon konsumen. Hasilnya, Dewi sukses memasarkan produk hingga ke Yogyakarta, Surakarta, serta Kebumen.
“Tantangannya tentu mengenalkan singkong ini agar bisa diminati semua kalangan. Kuncinya sih terpenting harus selalu mau untuk berinovasi,” pungkasnya.
Sumber : madiuntoday