 |
| Penyaluran bantuan sosial berupa natura dan pakan natura di Kecamatan Dagangan, Senin (28/7/2025). |
madiunpunyakita.com | KABUPATEN MADIUN – Dalam upaya mempercepat penurunan angka stunting, Dinas Sosial Kabupaten Madiun mulai menyalurkan bantuan sosial berupa natura dan pakan natura kepada keluarga berisiko stunting. Bantuan yang diberikan berupa Pemberian Makanan Tambahan (PMT) khususnya bagi balita.
Program ini merupakan tindak lanjut dari hasil penimbangan balita pada Bulan Mei 2025, yang menjadi dasar intervensi gizi di seluruh wilayah Kabupaten Madiun. Total ada 1.681 titik distribusi yang tersebar di 15 kecamatan.
Salah satu wilayah yang mulai menyalurkan bantuan tersebut adalah Kecamatan Dagangan. Pada Senin (28/7/2025), sebanyak 131 titik distribusi di kecamatan tersebut mulai disalurkan, dengan rincian 111 titik disalurkan langsung di Kantor Kecamatan Dagangan dan 20 titik dibantu oleh Polsek setempat.
Bantuan yang diberikan berupa dua liter susu, satu kilogram telur, dan biskuit. Seluruh paket tersebut disesuaikan dengan kebutuhan nutrisi balita penerima manfaat.
 |
| Masyarakat penerima bantuan sosial berupa natura dan pakan natura mengantre di Kecamatan Dagangan, Senin (28/7/2025). |
Koordinator Kabupaten Program Keluarga Harapan (PKH) Kabupaten Madiun, Luky Lestari, menjelaskan bahwa bantuan ini diberikan kepada 131 balita yang tersebar di wilayah Kecamatan Dagangan.
“Bantuan ini diberikan setahun sekali, berdasarkan hasil timbang balita. Harapannya bisa menambah asupan gizi bagi balita agar tumbuh sehat, sekaligus mendorong orang tua lebih memperhatikan kecukupan nutrisi anak,” ujarnya.
Penyaluran bantuan dilakukan secara terpadu melalui koordinasi lintas pihak, mulai dari camat, kepala desa, pendamping PKH, hingga pilar sosial, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan petugas Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu (SLRT).
Plt Kepala Dinas Sosial Kabupaten Madiun, Hendro Suwondo, menyebut bahwa penanganan stunting menjadi tanggung jawab bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD). Dinas Sosial, dalam hal ini, bertugas sebagai unsur pendukung dalam penyaluran bantuan sosial.
“Pencegahan stunting itu melibatkan banyak pihak. Kami berperan sebagai supporting system. Bantuan yang disalurkan mengacu pada data timbang bulan Mei 2025,” kata Hendro.
Ia menambahkan, Kabupaten Madiun mencatat penurunan prevalensi stunting yang cukup signifikan dalam tiga tahun terakhir. Pada 2022, angka stunting berada di 15,59 persen, turun menjadi 11,66 persen pada 2023, dan kembali turun menjadi 7,33 persen pada 2024. Hingga pertengahan 2025, angka stunting berhasil ditekan menjadi 5,35 persen.
Menurut Hendro, pencegahan stunting sejak dini jauh lebih efektif dibandingkan pengobatan. Berbagai upaya telah dilakukan, termasuk pemberian vitamin untuk keluarga baru, pemenuhan gizi bagi ibu hamil, hingga bantuan sosial natura untuk balita.
“Target Pak Bupati, Kabupaten Madiun sebisa mungkin mencapai zero stunting. Kesehatan balita saat ini adalah bekal penting untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045,” pungkas Hendro. (mpk01).
