![]() |
Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi didampingi istri menyerahkan potongan tumpeng kepada peserta khitan massal di RSUD Dolopo, Senin (7/7/2025). |
madiunpunyakita.com | KABUPATEN MADIUN – Sebanyak 115 anak mengikuti kegiatan khitan massal yang digelar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dolopo, Kabupaten Madiun, pada Senin (7/7/2025). Kegiatan sosial ini merupakan bagian dari rangkaian peringatan Hari Jadi ke-457 Kabupaten Madiun dan Hari Kesatuan Gerak PKK Kabupaten Madiun.
Peserta khitan massal berasal dari tujuh kecamatan wilayah selatan Kabupaten Madiun, yakni Kecamatan Dolopo (17 anak), Kebonsari (21 anak), Dagangan (18 anak), Geger (20 anak), Wungu (17 anak), Kare (11 anak), dan Jiwan (11 anak).
Masing-masing peserta mendapatkan bingkisan berupa perlengkapan baju muslim dan perlengkapan sekolah serta uang saku.
Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi, mengatakan bahwa kegiatan khitan massal juga dilaksanakan serentak di dua lokasi, yakni di RSUD Dolopo dan RSUD Caruban.
“Di RSUD Caruban pesertanya dari delapan kecamatan, sementara di RSUD Dolopo dari tujuh kecamatan. Total keseluruhan ada 115 anak yang mengikuti khitan massal di RSUD Dolopo hari ini,” ujar dr. Purnomo Hadi.
![]() |
Wakil Bupati Madiun, dr. Purnomo Hadi turut ambil bagian dalam proses khitan di RSUD Dolopo, Senin (7/7/2025). |
Menariknya, Wakil Bupati Madiun yang juga mantan Direktur RSUD Dolopo tersebut turut ambil bagian dalam proses khitan. Ia menyunat langsung salah satu peserta sebagai bentuk komitmen dan dukungan terhadap pelayanan kesehatan masyarakat.
“Saya ikut langsung menyunat salah satu peserta khitan. Ini bentuk kepedulian kami sekaligus sebagai bagian dari pengalaman saya di dunia medis sebelumnya,” ungkap dr. Purnomo.
Ia menambahkan, meski jumlah peserta melebihi target awal, pihaknya tetap menerima seluruh pendaftar tanpa ada pembatasan.
“Kami tidak membatasi peserta, selama mereka mendaftar sesuai waktu yang ditentukan, semuanya kami layani,” katanya.
Dalam pelaksanaan khitan massal ini, salah satu peserta diketahui merupakan anak dengan Down Syndrome. Meski demikian, proses khitan tetap berjalan lancar tanpa perlu dilakukan bius total.
“Anaknya kooperatif, jadi cukup dengan anestesi lokal saja. Alhamdulillah prosesnya berjalan dengan baik,” jelas dr. Purnomo.
Demi kelancaran kegiatan, sebanyak 30 tenaga medis dikerahkan, terdiri dari dokter spesialis bedah, dokter anestesi, serta tenaga perawat dan petugas kesehatan lainnya.
“Prinsipnya, Pemerintah Kabupaten Madiun berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat, terutama dalam momentum Hari Jadi Kabupaten dan Hari Kesatuan Gerak PKK tahun ini,” pungkasnya. (Mpk01).