Madiunpunyakita.com — Suasana hangat penuh kekeluargaan terasa di dua rumah kos di Desa Uteran dan Desa Sangen, Kecamatan Geger, Kabupaten Madiun. Di tempat itu, Kapolsek Geger AKP Hafiz Prasetia Akbar menyambangi sembilan pelajar asal Papua yang tengah menempuh pendidikan di SMKN 1 Geger.
Kunjungan tersebut dilakukan bersama Bhabinkamtibmas Desa Uteran Bripka Arbangi, Bhabinkamtibmas Desa Sangen Aiptu Arif Very, S.H., para guru pendamping, serta pengurus RT setempat. Dalam kesempatan itu, Kapolsek juga menyerahkan tali asih berupa paket sembako kepada para pelajar perantau tersebut.
Kesembilan siswa ini merupakan penerima Beasiswa Afirmasi Pendidikan Menengah (ADEM) dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Mereka berasal dari berbagai daerah di Papua, seperti Raja Ampat, Sorong, Kaimana, Nabire, Jayapura, hingga Papua Pegunungan. Program ADEM memberi kesempatan bagi putra-putri Papua untuk menempuh pendidikan menengah berkualitas di berbagai provinsi, termasuk Jawa Timur.
Dalam dialog bersama siswa, AKP Hafiz menyampaikan pesan agar para pelajar mengisi masa tinggal di Madiun dengan pengalaman berharga dan fokus belajar. Ia juga mengingatkan pentingnya menjauhi miras, narkoba, serta selalu menaati aturan sekolah dan lingkungan.
“Belajarlah dengan sungguh-sungguh agar kelak tidak menyesal. Jauhi hal-hal yang bisa merusak masa depan,” ujar Kapolsek. “Kami memahami beratnya hidup di tanah rantau. Karena itu, kami ingin hadir memberi semangat agar adik-adik tetap kuat dan berprestasi.”
Pihak sekolah yang diwakili Wakasek Kesiswaan Udin Sasmito dan Guru Bimbingan Konseling Mety Leontiana Pinem mengapresiasi langkah Polsek Geger yang aktif berkolaborasi dengan perangkat desa serta warga dalam pembinaan siswa perantau. “Sinergi ini penting agar anak-anak merasa diterima dan aman di lingkungan barunya,” ujar Udin.
Kegiatan sosial tersebut sejalan dengan program prioritas Kapolres Madiun AKBP Kemas Indra Natanegara yang mendorong jajarannya untuk memperkuat empati sosial kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kapolsek Hafiz mengaku dirinya memahami betul perjuangan merantau. “Saya juga pernah merantau ke Edinburgh, Skotlandia, saat menempuh studi S2. Rasanya luar biasa ketika ada orang yang peduli, meski hanya lewat perhatian kecil,” tuturnya.
Menutup kunjungan, Kapolsek berharap Geger dapat menjadi rumah yang ramah bagi semua, termasuk bagi para pelajar Papua.
“Meskipun mayoritas warga di sini bersuku Jawa dan tidak ada gereja di wilayah Geger, kerukunan tetap bisa dirawat. Kuncinya saling menghormati dan gotong royong,” ujarnya. “Kami ingin adik-adik merasa diterima, aman, dan punya ruang untuk tumbuh serta berprestasi.”
Kehadiran Kapolsek Geger bersama jajarannya menjadi pelukan hangat di tanah rantau bagi para pelajar Papua — meneguhkan semangat bahwa Kampung Pesilat bukan sekadar tempat menuntut ilmu, tetapi juga rumah kedua yang memeluk dengan kasih. (mpk01).
