![]() |
Sekelompok ibu - ibu sedang memilah sampah di RT. 21, RW. 04, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. |
MADIUNPUNYAKITA.COM/SEWULAN - Program tukar sampah menjadi emas rupanya sangat diminati oleh masyarakat. Karena, selain menyulap sampah rumah tangga menjadi tabungan emas melalui bank sampah, program yang digagas oleh Pemkab Madiun dan PT Pegadaian Cabang Madiun ini juga menanamkan kesadaran terhadap lingkungan mulai dari diri sendiri, keluarga dan masyarakat.
Seperti yang terlihat di Bank Sampah Berkah Lestari 3 Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Setiap dua minggu sekali terlihat sekelompok ibu - ibu sedang memilah sampah di RT. 21, RW. 04, Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun.
Satu persatu sampah dipisahkan, antara sampah plastik, kertas, botol mineral dan sampah lainnya yang telah disetorkan warga ke Bank Sampah Berkah Lestari Desa Sewulan.
Sejak berdiri pada awal tahun 2019, Bank Sampah Berkah Lestari telah menampung banyak sampah yang bernilai ekonomis dan layak untuk di daur ulang.
Setelah dipilah sesuai jenisnya, yakni organik atau anorganik, sampah yang diambil dari sampah rumah tangga itu dikemas dalam karung. Kemudian disimpan dan siap disetorkan ke pengepul atau pengusaha daur ulang sampah.
Siti Jumiati, Ketua Kelompok Pengelola Bank Sampah Berkah Lestari 3 Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun mengatakan, kegiatan memilah sampah itu dia lakukan bersama delapan orang anggotanya setiap dua minggu sekali. Yakni, di hari Sabtu pertama dan Sabtu ketiga di setiap bulannya.
Ada berbagai macam sampah rumah tangga yang siap dia terima. Mulai sampah plastik, duplex atau bungkus jajan, kardus, botol mineral, sak semen, dan lainnya.
" Semua sampah laku, dan menghasilkan uang, lingkungan juga bersih, " ucap Siti Jumiati.
Menurutnya, konsep Bank Sampah ini adalah menabung dalam bentuk sampah. Prosesnya pun cukup mudah. Setelah ada penyetoran sampah dari warga, sampah ditimbang kemudian dihitung sesuai harga pasaran dan dicatat di buku tabungan. Selanjutnya, sampah dikumpulkan, diolah dan dibagi menjadi jenis sampahnya.
" Prosesnya, masyarakat setor kita timbang kita kira harganya berapa, kemudian kita pilah pilah sesuai bagian jenisnya, " terangnya.
Bagi warga yang tidak bisa menyetorkan sampah rumah tangga tersebut, anggota Bank Sampah Berkah Lestari juga menyediakan layanan ambil sampah ke rumah - rumah warga.
Siti Jumiati mengungkapkan, dengan adanya bank sampah ini bisa menjaga lingkungan jadi bersih, mengurangi sampah dan bisa menabung.
" Harapannya Bank Sampah tetap maju, tetap jalan kalau bisa meluas sampai kemana - mana, karena selain mengurangi sampah, lingkungan juga bersih dan sampah itu menghasilakan uang, " ungkapnya.
Adanya Bank Sampah itu pun mendapatkan perhatian dari Pemerintah Desa Sewulan. Bahkan, sudah masuk dalam Bumdes (Badan Usaha Milik Desa) " Mesem Guyu " unit pengelolaan sampah.
Sekretaris Desa (Sekdes) Sewulan, Tri Wahyuni mengatakan, terobosan mendirikan Bank Sampah itu dilakukan berawal dari permasalahan sampah yang terjadi setiap tahun, terutama di daerah bawah tempat penampungan sampah.
" Karena sampah ini memang dari tahun ke tahun menjadi masalah yang harus kami selesaikan, " ucapnya.
Peran pemerintah desa terhadap Bank Sampah itu pun telah diupayakan semaksimal mungkin. Dari memasukan program mulai dari penggalian permasalahan yang paling bawah yaitu dari warga yang diwakili oleh RT, RW maupun BPD. Kemudian, menganggarkan seluruh perlengkapan yang dibutuhkan untuk pengelolaan sampah melalui anggaran APBDes dari tahun 2019 sampai sekarang.
" Ternyata penanganan sampahnya semakin signifikan dari tahun ke tahun semakin meningkat, baik pendapatan maupun pengelolaan sampahnya. Itu berarti membuktikan bahwa sampah di masyarakat sudah dikelola dengan baik, " ungkapnya.
Menurut Tri Wahyuni, saat ini sudah ada tiga Bank Sampah di desanya. Yaitu Bank Sampah di Dusun Gender, Dusun Krajan dan Dusun Sewulan Kulon. Dari ketiga Bank Sampah itu dalam tiga tahun berjalan semua hasilnya juga signifikan.
" Kita juga tidak akan putus asa dan bakal menambah Bank Sampah di dusun yang lainnya. Karena kita mempunyai misi yang sama, yaitu pengelolaan sampah yang baik, " tegasnya.
Selain itu, sebagai bentuk dukungan terhadap Bank Sampah, Pemerintah Desa Sewulan juga menggandeng dua instansi BUMN untuk menjalankan program - programnya.
Pertama, Pegadaian. Bentuk kerjasamanya yaitu membuka agen tabungan, yang mana hasil penjualan sampah bisa dimasukkan ke dalam programnya Pegadaian yaitu tabungan emas. Kedua, Bulog. Bentuk kerjasamanya yaitu pengelolaan sampah. Artinya, sampah yang dihasilkan program Rumah Pangan Kita (RPK) yang dimiliki Bulog bakal masuk ke Bank Sampah yang ada di Desa Sewulan.
Tri Wahyuni berharap dengan adanya Bank Sampah bisa mengurangi sampah - sampah dilingkungan warga. Baik itu sampah rumah tangga atau sampah yang berasal dari manapun bisa dikelola dengan baik, akhirnya desa terutama lingkungan Desa Sewulan akhirnya menjadi bersih dan sehat.
" Mungkin berawal dari Bank Sampah yang ada ini bisa mengurangi sampah dan terus akan kami kembangkan, karena kami juga berharap Desa Sewulan ini bebas dari sampah, " pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Madiun, Edy Bintardjo mengungkapkan, dulu sampah memang dianggap sebagai masalah. Terutama sampah rumah tangga, plastik dan kertas. Namun, sejak adanya program Bank Sampah, kini berubah menjadi berkah. Karena setelah dipilah rupanya sampah sampah ini memiliki nilai jual dan bisa menjadi sumber penghasilan tambahan warga.
" Kita akan terus memotivasi mereka para pengelola Bank Sampah, apalagi Pemkab Madiun sudah menjalin MoU dengan pegadaian dengan programnya menabung emas, " jelasnya.
Dia menambahkan, selain bisa menjadi sumber penghasilan tambahan, keberadaan bank sampah juga cukup signifikan untuk menjaga lingkungan agar terbebas dari sampah. " Masyarakat di desa kini semakin peduli dengan sampah, dan menjaga kebersihan lingkungannya masing-masing, " ucapnya.
Keberadaan Bank Sampah ini, menurutnya jika dikelola dengan baik, maka mampu meningkatkan pembangunan ekonomi yang mandiri dan mampu meningkatkan kesejahteraan yang berkeadilan sesuai visi misi Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami dan Wakil Bupati Madiun, H. Hari Wuryanto, yaitu terwujudnya Kabupaten Madiun yang aman, mandiri, sejahtera, dan berakhlak, pungkasnya. (mpk).