![]() |
Salah satu anggota Paguyuban Pecinta Perkutut Kota Madiun menjamas burung perkutut katuranggan dengan air yang telah diberikan bunga sekar setaman, Senin (8/7/2024). (Ist/kmf). |
madiunpunyakita.com | KOTA MADIUN - Mengawali bulan Suro atau Muharram, paguyuban pecinta perkutut Kota Madiun menggelar jamasan perkutut katuranggan di Jalan Makam Tentara, Kelurahan Taman, Kota Madiun, Senin (8/7/2024).
Jamasan burung perkutut ini dilakukan untuk melestarikan budaya. Sekaligus menyucikan perkutut yang berkaturanggan.
Selain memandikan burung perkutut dengan air yang telah diberikan bunga sekar setaman, warga juga melepaskan puluhan perkutut ke alam bebas.
Dengan melepas ke alam liar, diharapkan perkutut katuranggan bisa hidup bebas dan berkembangbiak dengan aman. Sehingga, masih ditemui oleh generasi berikutnya di masa depan.
"Hari ini, kami lakukan kegiatan pemandian perkutut katuranggan lalu melepasnya ke alam bebas," ujar Anggota Paguyuban Pecinta Perkutut Kota Madiun, Slamet Hariyadi, Senin (8/7/2024).
Menurutnya, pelepasan perkutut katuranggan juga sebagai simbol doa kepada Tuhan Yang Maha Esa dari pemilik burung agar mendapatkan berkah seperti katuranggan yang dimiliki perkututnya.
"Melalui jamasan ini kita berharap masyarakat bisa melestarikan burung perkutut," ucapnya.
Lebih lanjut, Slamet Hariyadi menyampaikan, acara jamasan perkutut katuranggan ini baru pertama kali dilakukan dan akan menjadi agenda tahunan paguyuban pecinta perkutut di bulan Suro.
"Tradisi ini akan mulai dijalankan oleh komunitas pecinta perkutut setiap tahunnya di bulan Suro," pungkasnya.
Diketahui, sebelum acara jamasan dan pelepasan perkutut, terlebih dulu warga menggelar do'a bersama. Do'a tersebut dipanjatkan agar warga mendapat keberkahan, terutama di bulan Muharram ini.
Keistimewaan Perkutut Katuranggan
Menurut kepercayaan masyarakat Jawa, Perkutut Katuranggan dianggap sebagai jelmaan para dewa. Siapapun yang memelihara, akan mendapat berkah dan rezeki yang melimpah. Karenanya, tak heran jika bangsawan pada zaman dahulu memelihara burung ini. Salah satunya, seperti Pangeran Diponegoro.
Keistimewaan Perkutut Katuranggan inipun dirawat dengan baik oleh sekelompok warga yang membentuk Paguyuban Pecinta Perkutut Kota Madiun. Mengawali bulan Suro, para anggota paguyuban ini pun menggelar ritual yang bertujuan melestarikan alam. (mpk01).