![]() |
Carolina Reaper, Cabai Terpedas di Dunia |
Cabai yang dikembangkan oleh Ed Currie dari PuckerButt Pepper Company di Carolina Selatan, Amerika Serikat ini merupakan hasil persilangan antara Pakistani Naga dan Red Habanero. Bentuknya yang keriput dengan ujung runcing menyerupai ekor kalajengking membuatnya mudah dikenali. Meski ukurannya kecil, Carolina Reaper menyimpan ledakan rasa pedas yang intens, dipadukan dengan cita rasa manis dan buah yang khas.
Di Indonesia, permintaan akan bibit dan buah Carolina Reaper meningkat tajam dalam beberapa tahun terakhir. Para petani di berbagai daerah mulai membudidayakannya, terutama karena harga jual yang relatif tinggi dan minat konsumen yang terus bertumbuh. Beberapa komunitas penggemar cabai bahkan rutin mengadakan tantangan makan cabai super pedas ini sebagai ajang uji nyali.
Namun, para ahli kesehatan mengingatkan agar konsumsi Carolina Reaper dilakukan dengan sangat hati-hati. Kandungan capsaicin yang sangat tinggi berisiko menimbulkan iritasi saluran pencernaan, mual, hingga komplikasi serius jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, disarankan untuk menikmati cabai ini dalam jumlah kecil dan memperhatikan kondisi kesehatan pribadi.
Meski demikian, pesona Carolina Reaper tampaknya belum akan surut. Bagi para penikmat sensasi ekstrem dan pencinta olahan pedas, cabai ini menawarkan pengalaman rasa yang unik. Kehadirannya turut memperkaya ragam bumbu dan sambal nusantara, serta membuka peluang usaha baru bagi petani dan pegiat kuliner di tanah air.