Tanaman Porang
madiunpunyakita.com - Tanaman porang (Amorphophallus muelleri) semakin menarik perhatian petani Indonesia sebagai komoditas unggulan dengan nilai ekonomi tinggi. Tanaman umbi-umbian ini dikenal memiliki kandungan glukomanan yang bermanfaat untuk industri pangan, farmasi, hingga kosmetik. Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan ekspor porang, terutama ke negara Jepang, Tiongkok, dan beberapa negara Eropa, meningkat signifikan.
Di berbagai daerah di Indonesia, seperti Madiun, Wonogiri, dan Pasuruan, petani mulai membudidayakan porang dalam skala besar. Keunggulan tanaman ini terletak pada kemampuannya tumbuh di lahan kering, hutan, atau pekarangan, serta memerlukan perawatan yang relatif mudah. Pemerintah daerah dan pusat turut mendukung pengembangan porang dengan menyediakan bibit unggul, pelatihan budidaya, dan akses pasar bagi para petani.
Kementerian Pertanian mencatat bahwa pada tahun 2024, ekspor produk olahan porang mencapai lebih dari 40 ribu ton, naik 25 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Produk seperti tepung porang, chips, dan konnyaku menjadi primadona di pasar internasional karena kandungan seratnya yang tinggi dan rendah kalori, cocok untuk kebutuhan pangan sehat. Potensi ekspor yang besar ini turut membuka lapangan kerja baru di sektor pertanian dan industri pengolahan.
Meski menjanjikan, budidaya porang masih menghadapi tantangan seperti fluktuasi harga, keterbatasan teknologi pengolahan, dan risiko hama tanaman. Oleh karena itu, kolaborasi antara petani, pemerintah, dan pelaku usaha dinilai penting untuk meningkatkan kualitas produksi dan daya saing produk porang di pasar global.
Dengan pengelolaan yang tepat, porang diprediksi akan menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Indonesia dalam beberapa tahun ke depan. Selain meningkatkan pendapatan petani, pengembangan tanaman porang juga diharapkan memperkuat ketahanan ekonomi pedesaan dan mendorong diversifikasi produk agribisnis nasional. (*).